NPM : 18210318
Kelas : 3EA18
TEMA :
PROMOSI/PERIKLANAN
PENGARANG : YULIA
PUTRI ARIANI
TAHUN :
2010
JUDUL : ANALISIS PENGARUH PANDANGAN IKLAN, KREDIBILITAS
IKLAN, DAYA TARIK IKLAN, DAN KEKUATAN IKLAN TERHADAP MINAT BELI (Studi Kasus
Terhadap Pengguna Sepeda Motor Matic Merek Honda Vario di Kota Semarang)
LATAR BELAKANG MASALAH
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha & Sukotjo,2007:222). Promosi
berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk
perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya
membeli dan selalu ingat akan produk tersebut (Tjiptono,1997:222). Sedangkan
bentuk-bentuk promosi ada empat macam, meliputi : periklanan, personal
selling, publisitas, dan promosi penjualan (Tjiptono,1997:222).
Iklan adalah sumber informasi utama dalam pengambilan keputusan.
Kegiatan periklanan adalah salah satu alat promosi utama yang sering digunakan
untuk mengarahkan komunikasi yang bersifat membujuk kepada yang ditujunya, yang
mana kegiatan periklanan merupakan salah satu faktor yang penting dan erat
hubungannya dengan selera dan kepentingan konsumen.
Untuk memuaskan konsumennya, saat ini Honda mengeluarkan produknya
dengan segmen perempuan, yaitu Honda Vario dengan alasan karena populasi
penduduk Indonesia umumnya dan di Kota Semarang khususnya sebagian besar adalah
perempuan. Sedangkan jenis kendaraan untuk segmen perempuan belum dibuat secara
maksimal oleh produsen. Oleh sebab itu, Honda Vario dirancang khusus bagi
postur rata-rata wanita Indonesia, baik desain maupun bobot secara
keseluruhannya.
MASALAH DAN TUJUAN
Rumusan Masalah
1. Seberapa besar pengaruh pandangan iklan
(visibility) terhadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang?
2. Seberapa besar pengaruh kredibilitas iklan
(credibility) terhadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota
Semarang?
3.
Seberapa besar pengaruh daya tarik iklan
(attraction) terhadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota
Semarang?
4. Seberapa besar pengaruh kekuatan iklan (power)
terhadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang?
Tujuan Penelitian
1. Untuk
menganalisis pengaruh pandangan iklan (visibility) terhadap minat beli kendaran
bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang.
2. Untuk
menganalisis pengaruh kredibilitas iklan (credibility) tehadap minat beli
kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang.
3. Untuk
menganalisis pengaruh daya tarik iklan (attraction) terhadap minat beli
kendaraan bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang.
4. Untuk
menganalisis pengaruh kekuatan iklan (power) terhadap minat beli kendaraan
bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang.
METODOLOGI
Data dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan, seperti dari wawancara atau pengisian kuesioner yang dilakukan
oleh peneliti (Umar,2005:42). Dalam penelitian ini sumber data tersebut berasal
dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tanggapan konsumen yang diperoleh melalui kuesioner
tentang pandangan, kredibilitas, daya tarik, kekuatan dan minat beli.
Variabel Penelitian
I. Variabel bebas (independen), yang terdiri dari :
a. Visibility ( X1 )
Visibilitiy adalah tingkat kepopuleran seseorang
(Sukmawati dan Suyono, 2005:25). Visibility ( X1 ), dapat diukur melalui
(Royan,2004:15-16) :
1.
Bintang iklan populernya.
2.
Bintang iklan menimbulkan kekaguman.
b. Credibility (
X2
)
Credibility adalah sifat yang dimiliki seseorang yang bisa
menimbulkan rasa ketertarikan orang lain terhadap dirinya atas kebenaran yang
disampaikannya (Sukmawati dan Suyono,2005:25) Credibility ( X2 ), dapat
diukur melalui (Royan,2004:17) :
1.
Bintang iklannya menimbulkan kepercayaan.
2.
Bintang iklannya mempunyai kemampuan
menyampaikan pesan.
c. Attraction (
X3
)
Attraction adalah cara menarik dilakukan agar konsumen
berminat dan ingin mengetahui lebih jauh terhadap produk/merek
(Kasali,2007:84). Attraction ( X3 ), dapat diukur melalui (Royan,2004:18-19):
1.
Bintang iklannya menarik dan disukai.
2.
Karakter bintang iklannya sudah sesuai dengan
produk yang diiklankan.
d. Power ( X4
)
Power adalah kekuasaan seorang yang dapat
menimbulkan pengaruh yang kuat (Sukmawati dan Suyono, 2005:26). Power (
X4 ), dapat diukur melalui (Royan,2004:19-20) :
1.
Bintang iklannya mempunyai kemampuan untuk
memerintahkan kepada audience untuk
membeli.
2.
Bintang iklannya banyak dipuja konsumen.
II. Variabel terikat (dependent), yaitu : Minat Beli (Y)
Minat Beli Konsumen adalah kecenderungan konsumen untuk membeli
suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Andriastika
Sukmawati dan Joko Suyono, 2005:23). Minat Beli (Y), diukur melalui (Sukmawati
dan Suyono,2005:26) :
a.
Konsumen mempunyai keyakinan.
b.
Konsumen melakukan pembelian.
Model Penelitian
1. Uji
Instrumen
Uji
Validitas
Alat untuk
mengukur validitas adalah Korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto,2006:170). Suatu indikator dikatakan valid, apabila n = 100 dan α = 0,05 , maka r tabel = 0,195 dengan
ketentuan (Arikunto, 2006:184) :
Hasil r hitung > r tabel (0,195) = valid
Hasil r hitung < r tabel (0,195) = tidak
valid
2. Uji
Reliabilitas
Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach
(Arikunto,2006: 196). Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila
(Nurgiyantoro,2004:352) :
Hasil α ³ 0,60 =
reliabel
Hasil α < 0,60
= tidak reliabel
3. Uji Asumsi
Klasik
a.
Uji Normalitas
Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat
diketahui dengan menggunakan grafik normal plot (Ghozali, 2005:112). Pada
grafik normal plot, dengan asumsi :
1. Apabila
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2.
Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal
dan /atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji
asumsi normalitas.
4. Uji
Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan
media grafik, apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas
(Ghozali, 2005:105). Dasar Pengambilan keputusan :
1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
(point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi Heteroskedastisitas.
5. Uji
Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas
sama dengan nol (0). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005:92) :
1.
Mempunyai angka Tolerance diatas (>) 0,1.
2.
Mempunyai nilai VIF di di bawah (<) 10.
Metode Analisis Data
1. Analisis
Data Kualitatif
Analisis
kualitatif merupakan pernyataan skala Likert dari pertanyaan yang
diberikan kepada responden, seperti : sangat tidak setuju, tidak setuju,
netral, setuju, dan sangat setuju.
2. Analisis
Data Kuantitatif
Untuk
mendapatkan data kuantitatif, digunakan skala Likert yang diperoleh dari
daftar pertanyaan yang digolongkan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut
(Sugiyono, 2005:87), yaitu :
a. Untuk
jawaban sangat tidak setuju diberi nilai = 1
b. Untuk
jawaban tidak setuju diberi nilai = 2
c. Untuk
jawaban netral diberi nilai = 3
d. Untuk
jawaban setuju diberi nilai = 4
e. Untuk
jawaban sangat setuju diberi nilai = 5
a)
Regresi Linier Berganda
Analisa regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas perubahan dari
setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi
variabel terikat.
Rumus: Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4+e
Dimana:
Y = Variabel Minat Beli Konsumen
a = konstanta
b = koefisien regresi
X1 = Variabel Pandangan (Visibility)
X2 = Variabel Kredibilitas (Credibility)
X3 = Variabel Daya Tarik (Attraction)
X4 = Variabel Kekuatan (Power)
e = Error
2.7.2 Pengujian Hipotesis (Uji t)
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variable bebas
berpengaruh terhadap variable terikat, maka digunakan pengujian yaitu uji t dan
koefisien determinasi.
1. Uji t
Uji – t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel
bebas (Pandangan iklan, Kredibilitas iklan, Daya Tarik iklan dan Kekuatan iklan)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (Minat Beli Konsumen)
secara parsial dengan a = 0,05.
2.
Uji F
Untuk menguji apakah variabel bebas (Pandangan Iklan, Kredibilitas
Iklan, Daya Tarik Iklan dan Kekuatan Iklan) berpengaruh secara signifikan
terhadap variable terikat (Minat Beli Konsumen) secara bersamasama, dengan a =
0,05.
2.7.3 Pengujian Model (Goodness
of Fit)
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen/tidak bebas. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).
Dalam penelitian ini, untuk mengolah data digunakan alat bantu
SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 13,0.
HASIL PENELITIAN
1. Pengaruh Pandangan Iklan Terhadap Minat Beli
Pandangan
iklan atau visibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Kota Semarang, hal ini dibuktikan
dari uji – t sebesar 2,027 dengan sig. 0,045 < 0,05. Pandangan yang memberi
pengaruh positif terhadap minat beli konsumen didasari oleh karena bintang
iklan sepeda motor matic merek Honda Vario populer dan menimbulkan kekaguman.
Faktor kepopuleran bintang iklan akan dapat mengangkat citra produk yang
diklankan karena akan menimbulkan image bahwa produk yang diiklankan juga
digunakan oleh para bintang yang terkenal, sementara adanya rasa kagum terhadap
bintang iklan, akan membuat konsumen berkeinginan untuk menggunakan produk
seperti yang digunakan oleh para bintang yang mereka kagumi.
2. Pengaruh Kredibilitas Iklan Terhadap Minat Beli
Kredibilitas
iklan atau credibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Kota Semarang, hal ini dibuktikan
dari uji – t sebesar 2,111 dengan sig. 0,037 < 0,05. Kredibilitas iklan
sangat penting artinya untuk menimbulkan keyakinan konsumen di dalam melakukan
pembelian produk, jadi disini dengan bintang iklan sepeda motor matic merek
Honda Vario yang menimbulkan kepercayaan bahwa Honda Vario bagus dan mempunyai
kemampuan dalam menyampaikan pesan, maka hal ini menunjukkan bahwa bintang
iklan yang digunakan sudah tepat karena mempunyai kemampuan berkomunikasi yang
baik dalam menyampaikan karakteristik dari sepeda motor Honda Vario, sehingga
hal ini membuat konsumen lebih yakin dan percaya dan akhirnya memiliki minat
untuk melakukan pembelian sepeda motor matic merek Honda Vario. Hasil
penelitian sejalan dengan hasil penelitian Sukmawati dan Suyono (2005) yang
menunjukkan bahwa kredibilitas iklan berpengaruh terhadap minat beli.
3. Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli
Daya tarik
iklan atau attraction berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli konsumen sepeda motor matic merek Honda Vario di Kota Semarang, hal ini
dibuktikan dari uji – t sebesar 2,021 dengan sig. 0,046 < 0,05. Daya tarik
iklan konsumen terhadap sepeda motor matic merek Honda dipengaruhi oleh rasa
suka dan tertarik kepada bintang iklan sepeda motor matic merek Honda dan
karena karakter bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario sudah sesuai
dengan produk yang diklankan. Kehadiran bintang iklan yang terkenal memang bisa
berdampak pada tindakan pembelian dari para konsumen, hal ini karena dapat
menimbulkan persepsi atau image bahwa produk yang ditawarkan berkualitas baik
sehingga bintang terkenal pun menggunakannya. Apalagi jika karakteristik
bintang iklan sesuai dengan produk yang diiklankan maka menambah keinginan
konsumen untuk mealakukan pembelian. Hal ini terjadi pada produk sepeda motor
matic merek Honda Vario, dimana bintang iklan yang digunakan saat ini mampu
menimbulkan daya tarik bagi para konsumen dan juga karakteristiknya sesuai
dengan Honda Vario, sehingga hal inilah yang membuat konsumen memiliki minat
beli terhadap sepeda motor matic merek Honda. Hasil penelitian mendukung hasil penelitian
Sukmawati dan Suyono (2005) yang membuktikan bahwa daya tarik berpengaruh
terhadap minat beli.
4. Pengaruh Kekuatan Iklan Terhadap Minat Beli
Kekuatan
iklan atau power berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
sepeda motor matic merek Honda Vario di Kota Semarang, hal ini dibuktikan dari
uji – t sebesar 2,341 dengan sig. 0,021 < 0,05. Kekuatan iklan yang
mempengaruhi minat beli konsumen ini dipengaruhi oleh bintang iklan sepeda
motor matic merek Honda Vario mempunyai kemampuan untuk memerintahkan kepada
audience untuk membeli produk diiklankan dan bintang iklan sepeda motor matic
merek Honda Vario banyak dipuja konsumen. Para bintang iklan memang diharapkan
memang memiliki kemampuan atau kekuatan untuk mampu mempengaruhi konsumen agar
melakukan pembelian. Dimana kekuatan ini bisa terbangun dari kepopuleranya dan
dalam hal berkomunikasi serta melakukan tindakan yang bisa mempengaruhi
konsumen agar melakukan pembelian. Bintang iklan dari sepeda motor matic merek
Honda Vario sendiri mempunyai kemampuan memerintahkan untuk melakukan pembelian
dan dipuja konsumen. Faktor dipuja konsumen merupakan suatu kelebihan yang
dimiliki bintang iklan yang tampaknya menjadi kekuatan bagi para bintang iklan
untuk mempengaruhi konsumen sehingga menimbulkan minat beli terhadap sepeda
motor matic merek Honda Vario. Hasil penelitian sama dengan hasil penelitian
Sukmawati dan Suyono (2005) yang menyatakan bahwa kekautan berpengaruh terhadap
minat beli.
KESIMPULAN
1. Pandangan
Iklan (visibility) berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda
motor matic merek Honda Vario di Semarang, dengan didapat uji – t sebesar 2,027
dengan sig. 0,045 < α = 0,05.
Hal ini berarti setiap ada pandangan yang lebih baik terhadap iklan sepeda
motor matic merek Honda Vario akan mampu meningkatkan minat beli konsumen terhadap
sepeda motor matic merek Honda Vario.
2.
Kredibilitas Iklan(credibility)
berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario
di Semarang, dengan didapat uji – t sebesar 2,111 dengan sig. 0,037 < α = 0,05. Hal ini berarti setiap ada peningkatan
kredibilitas bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario akan mampu
meningkatkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor matic merek Honda Vario.
3. Daya tarik Iklan (attraction)
berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario
di Semarang dengan didapat uji – t sebesar 2,021 dengan sig. 0,046 < α = 0,05. Hal ini berarti setiap ada peningkatan
daya tarik bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario akan mampu
meningkatkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor matic merek Honda Vario.
4. Kekuatan
Iklan (power) berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor
matic merek Honda Vario di Semarang dengan didapat uji – t sebesar 2,341dengan
sig. 0,021 < α = 0,05.
Hal ini berarti setiap ada peningkatan kekuatan dari bintang iklan sepeda motor
matic merek Honda Vario akan mampu meningkatkan minat beli konsumen terhadap
sepeda motor matic merek Honda Vario.
No comments:
Post a Comment