Monday, January 28, 2013

Metode Riset

Nama  : Ulfah Indriyani
NPM   : 18210318
Kelas   : 3EA18


TEMA                    : PROMOSI
PENGARANG      : CHIRSDIAWAN SATRIYO NUGROHO
TAHUN                 : 2010
JUDUL                  : ANALISIS PENGARUH PENCITRAAN, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT KULIAH DI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO

LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan suatu hal yang dijadikan prioritas terpenting di dalam aspek kehidupan pada periode saat ini. Pendidikan yang baik akan menjadikan seseorang memiliki modal investasi untuk masa depan, dilihat dari berbagai banyak sisi banyak manfaat yang diperoleh apabila seseorang memiliki suatu basic pendidikan yang berkualitas, dengan modal pendidikan yang baik, efeknya tidak hanya untuk jangka pendek tetapi juga untuk jangka panjang.

Indrajit (2006), menjelaskan ada 5 dimensi makna pada perguruan tinggi atau institusi di bidang pendidikan yaitu : dimensi keilmuan (ilmu dan teknologi), dimensi pendidikan (pendidikan tinggi), dimensi sosial (kehidupan masyarakat), dimensi korporasi (satuan pendidikan dan penyelenggaraan) dan dimensi etis. Pada kondisi global seperti saat ini, Reinartz, Kraff, dan Hoyer (2004), menjelaskan bahwa preferensi konsumen sering kali berubah-ubah sehingga tiap perusahaan atau lembaga tak terkecuali perguruan tinggi di tuntut untuk dapat mengikuti perubahan preferensi konsumen secara terus menerus. Konsep pelayanan jasa benar-benar harus di perhatikan dalam institusi pendidikan, karena pelanggan di sini memiliki hak untuk memilih alternatif dan menentukan mana pelayanan jasa di bidang pendidikan yang terbaik.

Data penelitian tentang mahasiswa baru program DIII, menunjukkan bahwa selama interval 6 tahun antara tahun ajaran 2003/2004 sampai dengan 2008/2009, pada program Diploma III mengalami kecenderungan menurun untuk penerimaan mahasiswa baru, dari data diatas dijabarkan dari tiap tahun ke tahun animo mahasiswa baru untuk mendaftar pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro terus mengalami penurunan, pada periode tahun ajaran 2003/2004 animo masyarakat sangatlah minim, yaitu sebanyak 700 calon mahasiwa baru, setelah periode tahun ajaran 2005/2006 yang sempat mendapatkan animo dari masyarakat yang positif sebesar 1700 calon mahasiswa baru, namun setelah periode tahun ajaran tersebut, animo masyarakat cenderung menurun. Data diatas memberikan suatu gambaran, terdapat suatu masalah tentang minat masyarakat untuk mendaftar diri ke dalam program Diploma III FE Undip Semarang, kecenderungan animo yang menurun dari masyarakat merupakan sebuah signal yang negatif dalam hal pelayanan jasa, terutama pelayanan jasa di bidang pendidikan.

Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku (E. Jerome McCarthy dan William D.Perreault, 1993). Tugas perusahaan dalam promosi adalah memberitahu pelanggan target tentang ketersediaan produk yang tepat pada tempat yang tepat dan harga yang tepat pula.

Strategi promosi dengan menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi program terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan orang lain yang mempengaruhi minat (Robinson, 1998). Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk atau jasa dan meyakinkan konsumen dalam pasar sasaran untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa, fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen, dengan demikian diharapkan pengenalan produk atau jasa pada masyarakat berlangsung baik.

MASALAH DAN TUJUAN

Rumusan Masalah

1.       Apa pengaruh faktor pencitraan perusahaan terhadap minat kuliah di Diploma III FE Undip?
2.       Apa pengaruh faktor promosi terhadap minat kuliah di Diploma III FE Undip?
3.       Apa pengaruh faktor kualitas pelayanan terhadap minat kuliah di Diploma III FE Undip?

Tujuan Penelitian

1.  Menganalisis pengaruh faktor pencitraan perusahaan atau institusi terhadap minat kuliah di Diploma III FE Undip.
2.      Menganalisis pengaruh faktor promosi terhadap minat kuliah di Diploma III FE Undip.
3.      Menganalisis pengaruh faktor kualitas pelayanan terhadap minat kuliah di Diploma III FE Undip.

METODOLOGI

Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Dan untuk sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, data primer penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi responden secara langsung atau daftar pertanyaan kepada responden di D III FE Undip. Sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain, (Indriantoro dan Supomo,2002). Data sekunder dalam penelitian ini antara lain mencakup jumlah mahasiswa, sejarah berdirinya D III FE Undip dan hal yang lain yang berkaitan dengan penelitian.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variabel) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, serta variabel bebas (independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada variabel yang lainnya. Variabel – variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1.      Variabel terikat (dependent variable) yaitu Minat Kuliah (Y).
2.      Variable bebas yaitu (X) yang meliputi 3 dimensi :
a.       Pencitraan (X1)
b.      Promosi (X2)
c.       Kualitas pelayanan (X3)

Model Penelitian

1.       Uji Validitas
Pengukuran validitas dapat diakukan dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu:
 
a.       Content Validity
Merupakan suatu konsep pengukuran validitas dimana suatu instrumen dinilai memiliki content validity, jika mengandung butir-butir pertanyaan yang memadai dan representatif untuk megukur construct sesuai dengan yang diinginkan peneliti.

b.      Criterion- Related Validity
Merupakan konsep pengukuran validitas yang menguji tingkat akurasi dari instrumen yang baru dikembangkan. Uji criterion-related validity dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor yang diperoleh dari penggunaan instrumen baru dengan skor dari penggunaan instrumen lain yang telah ada sebelumnya yang memiliki kriteria yang relevan.

c.       Construct Validity
Merupakan konsep pengukuran validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen, mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan.

2.       Uji Reliabilitas 
Uji reliabilitas dapat diukur melaui 3 pendekatan meliputi :
 
a.       Koefisien Stabilitas
Pendekatan ini pada dasarnya untuk mengetahui reliabilitas data berdasarkan stabilitas atau konsistensi dari jawaban responden.

b.      Koefisien Ekuivalensi
Pendekatan ini lebih menekankan pada perbedaan bentuk instrumen, sedangkan subyek penelitian, construct , dan jangka waktu pengukurannya adalah sama.

c.       Reliabilitas Konsistensi Internal
Konsep reliabilitas menurut pendekatan ini adalah konsistensi diantara butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam suatu instrumen.

Analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah uji reliabilitas, uji validitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji F, dan uji t dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS Versi 16.0.

HASIL PENELITIAN

1.  Penelitian di atas, jika berdasarkan fungsi regresi variabel pencitraan memiliki nilai koefisien sebesar 0,553, dan di lihat dari hasil uji t pada variabel pencitraan menghasilkan t hitung sebesar 7,600 dan signifikansi sebesar 0,000. T hitung 7600 > t Tabel yang nilainya 1,392 dengan tingkat signifikansi 0.000 kurang dari 0,05, maka dapat diketahui pencitraan berpengaruh positif terhadap minat kuliah, jika dilihat pada persamaan regresi variabel pencitraan memiliki nilai koefisien paling tinggi yaitu sebesar 0,553, berdasarkan nilai koefisien variabel pencitraan dasar penelitiannya dapat dilihat pada perhitungan angka indeks variabel pencitraan memiliki angka indeks sebesar 70,67 %, dari data angka indeks diatas variabel pencitraan memiliki angka indeks terbesar yaitu sebesar 70,67 %, dimana indikator yang paling berpengaruh tinggi adalah staf pengajar profesional sebesar 72,01% dan yang paling kecil pengaruhnya adalah dikenal masyarakat luas sebesar 69,69 %. Dari pencitraan tersebut tujuannya untuk meningkatkan minat, dari penelitian tersebut jika dibandingkan dengan angka indeks maka akan memiliki suatu hubungan, angka indeks menjelaskan variabel pencitraan memiliki nilai sebesar 70,67 % yang berarti angka indeks tersebut memiliki pengaruh kuat terhadap variabel minat, hal tersebut sesuai dengan penelitian diatas.

2.    Persamaan regresi untuk variabel promosi memiliki nilai koefisien sebesar 0,314 dan dilihat dari hasil Uji t pada variabel pencitraan menghasilkan t hitung sebesar 4365 dan signifikansi sebesar 0,000. T hitung > t Tabel yang nilainya 1363 dengan tingkat signifikansi 0.000 kurang dari 0,05 maka dapat diketahui pencitraan berpengaruh positif terhadap minat kuliah, jika dilihat pada persamaan regresi, variabel promosi memiliki nilai koefisien terbesar kedua yaitu sebesar 0,314, berdasarkan nilai koefisien variabel promosi dasar penelitiannya dapat dilihat pada perhitungan angka indeks variabel promosi memiliki angka indeks sebesar 69,61 %, dimana indikator yang paling berpengaruh tinggi adalah memanfaatkan media internet sebesar 74,35% dan yang paling kecil pengaruhnya adalah memberikan diskon atau potongan harga sebesar 62,34 %. Berdasarkan penelitian Swastha (1990) Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa, istilah promosi dapat diartikan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan menciptakan pertukaran dalam pemasaran, yang di maksud tindakan mengarahkan seseorang ini memiliki maksud bahwa dengan promosi konsumen memiliki gambaran akan produk atau jasa yang akan digunakan, dari gambaran tersebutlah tujuaannya akan membentuk minat, sehingga promosi tersebut tujuannya untuk meningkatkan minat, dari penelitian tersebut jika dibandingkan dengan angka indeks maka akan memiliki suatu hubungan, angka indeks menjelaskan variabel promosi memiliki nilai sebesar 69,61 %, yang berarti angka indeks variabel promosi tersebut memiliki pengaruh kuat terhadap variabel minat, hal tersebut sesuai dengan teori penelitian seperti diatas.

3.   Persamaan regresi untuk variabel kualitas pelayanan memiliki nilai koefisien sebesar 0,231, dan dilihat dari hasil Uji t pada variabel pencitraan menghasilkan t hitung sebesar 3269 dan signifikansi sebesar 0,002. T hitung > t Tabel yang nilainya 1312 dengan tingkat signifikansi 0.002 kurang dari 0,05, maka dapat diketahui kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat kuliah, jika dilihat pada persamaan regresi, variabel kualitas pelayanan memiliki nilai koefisien terkecil yaitu sebesar 0,231 berdasarkan nilai koefisien variabel promosi, dasar penelitiannya dapat dilihat pada perhitungan angka indeks variabel kualitas pelayanan memiliki angka indeks sebesar 67,47 %, dimana indikator yang paling berpengaruh tinggi adalah tangible (bukti fisik) sebesar 74,35% dan yang paling kecil pengaruhnya adalah assurance (jaminan) sebesar 66,01 %, salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan pelanggan Lupiyoadi (2001). (Mowen dalam Arifianto,2005), kualitas pelayanan merupakan evaluasi konsumen tentang kesempurnaan kinerja pelayanan. Zeithaml (1990), kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan untuk memenuhi harapan pelanggan yang di bentuk oleh perbandingan antara ideal dan persepsi dari kinerja kualitas.

KESIMPULAN

1.  Penelitian yang telah dilakukan di atas menunjukkan, jika dilihat berdasarkan fungsi regresi, variabel pencitraan memiliki nilai koefisien sebesar 0,553, dan dilihat dari hasil Uji t pada variabel pencitraan menghasilkan t hitung sebesar 7,600 dan signifikansi sebesar 0,000. T hitung 7600 > T tabel yang nilainya 1,392 dengan tingkat signifikansi 0.000 kurang dari 0,05, maka dapat diketahui pencitraan berpengaruh positif terhadap minat kuliah.

2.   Persamaan regresi untuk variabel promosi memiliki nilai koefisien sebesar 0,314, dan dilihat dari hasil Uji t pada variabel pencitraan menghasilkan T hitung sebesar 4365 dan signifikansi sebesar 0,000. T hitung > T tabel yang nilainya 1363 dengan tingkat signifikansi 0.000 kurang dari 0,05, maka dapat diketahui pencitraan berpengaruh positif terhadap minat kuliah.

3.   Persamaan regresi untuk variabel kualitas pelayanan memiliki nilai koefisien sebesar 0,231, dan dilihat dari hasil Uji t pada variabel pencitraan menghasilkan T hitung sebesar 3269 dan signifikansi sebesar 0,002. T hitung > T tabel yang nilainya 1312 dengan tingkat signifikansi 0,002 kurang dari 0,05, maka dapat diketahui kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat kuliah.

4. F hitung sebesar 68.909 dengan angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 artinya secara bersama-sama variabel pencitraan, promosi, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat kuliah, dengan demikian hipotesis yang menyatakan bawa secara simultan variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent terbukti.

Thursday, January 24, 2013

Metode Riset

Nama  : Ulfah Indriyani
NPM   : 18210318
Kelas   : 3EA18


TEMA                   : PROMOSI/PERIKLANAN
PENGARANG      : YULIA PUTRI ARIANI
TAHUN                 : 2010
JUDUL                  : ANALISIS PENGARUH PANDANGAN IKLAN, KREDIBILITAS IKLAN, DAYA TARIK IKLAN, DAN KEKUATAN IKLAN TERHADAP MINAT BELI (Studi Kasus Terhadap Pengguna Sepeda Motor Matic Merek Honda Vario di Kota Semarang)
 
LATAR BELAKANG MASALAH

Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha & Sukotjo,2007:222). Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut (Tjiptono,1997:222). Sedangkan bentuk-bentuk promosi ada empat macam, meliputi : periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan (Tjiptono,1997:222).

Iklan adalah sumber informasi utama dalam pengambilan keputusan. Kegiatan periklanan adalah salah satu alat promosi utama yang sering digunakan untuk mengarahkan komunikasi yang bersifat membujuk kepada yang ditujunya, yang mana kegiatan periklanan merupakan salah satu faktor yang penting dan erat hubungannya dengan selera dan kepentingan konsumen.

Untuk memuaskan konsumennya, saat ini Honda mengeluarkan produknya dengan segmen perempuan, yaitu Honda Vario dengan alasan karena populasi penduduk Indonesia umumnya dan di Kota Semarang khususnya sebagian besar adalah perempuan. Sedangkan jenis kendaraan untuk segmen perempuan belum dibuat secara maksimal oleh produsen. Oleh sebab itu, Honda Vario dirancang khusus bagi postur rata-rata wanita Indonesia, baik desain maupun bobot secara keseluruhannya.

MASALAH DAN TUJUAN

Rumusan Masalah

1.   Seberapa besar pengaruh pandangan iklan (visibility) terhadap minat beli kendaran bermotor  merk Honda Vario di Kota Semarang?
2.    Seberapa besar pengaruh kredibilitas iklan (credibility) terhadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang?
3.   Seberapa besar pengaruh daya tarik iklan (attraction) terhadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang?
4.    Seberapa besar pengaruh kekuatan iklan (power) terhadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang?

Tujuan Penelitian
 
1.  Untuk menganalisis pengaruh pandangan iklan (visibility) terhadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang.
2.  Untuk menganalisis pengaruh kredibilitas iklan (credibility) tehadap minat beli kendaran bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang.
3.  Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan (attraction) terhadap minat beli kendaraan bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang.
4.   Untuk menganalisis pengaruh kekuatan iklan (power) terhadap minat beli kendaraan bermotor merk Honda Vario di Kota Semarang.

METODOLOGI

Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti dari wawancara atau pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti (Umar,2005:42). Dalam penelitian ini sumber data tersebut berasal dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanggapan konsumen yang diperoleh melalui kuesioner tentang pandangan, kredibilitas, daya tarik, kekuatan dan minat beli. 

Variabel Penelitian

I. Variabel bebas (independen), yang terdiri dari :
a. Visibility ( X1 )
Visibilitiy adalah tingkat kepopuleran seseorang (Sukmawati dan Suyono, 2005:25). Visibility ( X1 ), dapat diukur melalui (Royan,2004:15-16) :
1.       Bintang iklan populernya.
2.       Bintang iklan menimbulkan kekaguman.
b. Credibility ( X2 )
Credibility adalah sifat yang dimiliki seseorang yang bisa menimbulkan rasa ketertarikan orang lain terhadap dirinya atas kebenaran yang disampaikannya (Sukmawati dan Suyono,2005:25) Credibility ( X2 ), dapat diukur melalui (Royan,2004:17) :
1.       Bintang iklannya menimbulkan kepercayaan.
2.       Bintang iklannya mempunyai kemampuan menyampaikan pesan.
c. Attraction ( X3 )
Attraction adalah cara menarik dilakukan agar konsumen berminat dan ingin mengetahui lebih jauh terhadap produk/merek (Kasali,2007:84). Attraction ( X3 ), dapat diukur melalui (Royan,2004:18-19):
1.       Bintang iklannya menarik dan disukai.
2.       Karakter bintang iklannya sudah sesuai dengan produk yang diiklankan.
d. Power ( X4 )
Power adalah kekuasaan seorang yang dapat menimbulkan pengaruh yang kuat (Sukmawati dan Suyono, 2005:26). Power ( X4 ), dapat diukur melalui (Royan,2004:19-20) :
1.       Bintang iklannya mempunyai kemampuan untuk memerintahkan kepada audience untuk membeli.
2.       Bintang iklannya banyak dipuja konsumen.

II. Variabel terikat (dependent), yaitu : Minat Beli (Y)
Minat Beli Konsumen adalah kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Andriastika Sukmawati dan Joko Suyono, 2005:23). Minat Beli (Y), diukur melalui (Sukmawati dan Suyono,2005:26) :
a.       Konsumen mempunyai keyakinan.
b.      Konsumen melakukan pembelian.

Model Penelitian

1.     Uji Instrumen
Uji Validitas
Alat untuk mengukur validitas adalah Korelasi Product Moment dari Pearson (Arikunto,2006:170). Suatu indikator dikatakan valid, apabila n = 100 dan α = 0,05 , maka r tabel = 0,195 dengan ketentuan (Arikunto, 2006:184) :
Hasil r hitung > r tabel (0,195) = valid
Hasil r hitung < r tabel (0,195) = tidak valid

2.      Uji Reliabilitas
Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach (Arikunto,2006: 196). Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Nurgiyantoro,2004:352) :
Hasil α ³ 0,60 = reliabel
Hasil α < 0,60 = tidak reliabel

3.       Uji Asumsi Klasik
a.       Uji Normalitas
Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot (Ghozali, 2005:112). Pada grafik normal plot, dengan asumsi :
1.  Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2.   Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan /atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji asumsi normalitas.

4.     Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:105). Dasar Pengambilan keputusan :
1.   Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.
2.    Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

5.     Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005:92) :
1.       Mempunyai angka Tolerance diatas (>) 0,1.
2.       Mempunyai nilai VIF di di bawah (<) 10.

Metode Analisis Data

1.      Analisis Data Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan pernyataan skala Likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, seperti : sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju.

2.      Analisis Data Kuantitatif
Untuk mendapatkan data kuantitatif, digunakan skala Likert yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang digolongkan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut (Sugiyono, 2005:87), yaitu :
a.       Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai = 1
b.      Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai = 2
c.       Untuk jawaban netral diberi nilai = 3
d.      Untuk jawaban setuju diberi nilai = 4
e.      Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai = 5

a)      Regresi Linier Berganda
Analisa regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat.
Rumus: Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4+e
Dimana:
Y = Variabel Minat Beli Konsumen
a = konstanta
b = koefisien regresi
X1 = Variabel Pandangan (Visibility)
X2 = Variabel Kredibilitas (Credibility)
X3 = Variabel Daya Tarik (Attraction)
X4 = Variabel Kekuatan (Power)
e = Error

2.7.2 Pengujian Hipotesis (Uji t)
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variable bebas berpengaruh terhadap variable terikat, maka digunakan pengujian yaitu uji t dan koefisien determinasi.

1.     Uji t
Uji – t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas (Pandangan iklan, Kredibilitas iklan, Daya Tarik iklan dan Kekuatan iklan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (Minat Beli Konsumen) secara parsial dengan a = 0,05.

2.     Uji F
Untuk menguji apakah variabel bebas (Pandangan Iklan, Kredibilitas Iklan, Daya Tarik Iklan dan Kekuatan Iklan) berpengaruh secara signifikan terhadap variable terikat (Minat Beli Konsumen) secara bersamasama, dengan a = 0,05.

2.7.3 Pengujian Model (Goodness of Fit)
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen/tidak bebas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).

Dalam penelitian ini, untuk mengolah data digunakan alat bantu SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 13,0.

HASIL PENELITIAN

1.       Pengaruh Pandangan Iklan Terhadap Minat Beli
Pandangan iklan atau visibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Kota Semarang, hal ini dibuktikan dari uji – t sebesar 2,027 dengan sig. 0,045 < 0,05. Pandangan yang memberi pengaruh positif terhadap minat beli konsumen didasari oleh karena bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario populer dan menimbulkan kekaguman. Faktor kepopuleran bintang iklan akan dapat mengangkat citra produk yang diklankan karena akan menimbulkan image bahwa produk yang diiklankan juga digunakan oleh para bintang yang terkenal, sementara adanya rasa kagum terhadap bintang iklan, akan membuat konsumen berkeinginan untuk menggunakan produk seperti yang digunakan oleh para bintang yang mereka kagumi.

2.       Pengaruh Kredibilitas Iklan Terhadap Minat Beli
Kredibilitas iklan atau credibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Kota Semarang, hal ini dibuktikan dari uji – t sebesar 2,111 dengan sig. 0,037 < 0,05. Kredibilitas iklan sangat penting artinya untuk menimbulkan keyakinan konsumen di dalam melakukan pembelian produk, jadi disini dengan bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario yang menimbulkan kepercayaan bahwa Honda Vario bagus dan mempunyai kemampuan dalam menyampaikan pesan, maka hal ini menunjukkan bahwa bintang iklan yang digunakan sudah tepat karena mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dalam menyampaikan karakteristik dari sepeda motor Honda Vario, sehingga hal ini membuat konsumen lebih yakin dan percaya dan akhirnya memiliki minat untuk melakukan pembelian sepeda motor matic merek Honda Vario. Hasil penelitian sejalan dengan hasil penelitian Sukmawati dan Suyono (2005) yang menunjukkan bahwa kredibilitas iklan berpengaruh terhadap minat beli.

3.       Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli
Daya tarik iklan atau attraction berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen sepeda motor matic merek Honda Vario di Kota Semarang, hal ini dibuktikan dari uji – t sebesar 2,021 dengan sig. 0,046 < 0,05. Daya tarik iklan konsumen terhadap sepeda motor matic merek Honda dipengaruhi oleh rasa suka dan tertarik kepada bintang iklan sepeda motor matic merek Honda dan karena karakter bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario sudah sesuai dengan produk yang diklankan. Kehadiran bintang iklan yang terkenal memang bisa berdampak pada tindakan pembelian dari para konsumen, hal ini karena dapat menimbulkan persepsi atau image bahwa produk yang ditawarkan berkualitas baik sehingga bintang terkenal pun menggunakannya. Apalagi jika karakteristik bintang iklan sesuai dengan produk yang diiklankan maka menambah keinginan konsumen untuk mealakukan pembelian. Hal ini terjadi pada produk sepeda motor matic merek Honda Vario, dimana bintang iklan yang digunakan saat ini mampu menimbulkan daya tarik bagi para konsumen dan juga karakteristiknya sesuai dengan Honda Vario, sehingga hal inilah yang membuat konsumen memiliki minat beli terhadap sepeda motor matic merek Honda. Hasil penelitian mendukung hasil penelitian Sukmawati dan Suyono (2005) yang membuktikan bahwa daya tarik berpengaruh terhadap minat beli.

4.       Pengaruh Kekuatan Iklan Terhadap Minat Beli
Kekuatan iklan atau power berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Kota Semarang, hal ini dibuktikan dari uji – t sebesar 2,341 dengan sig. 0,021 < 0,05. Kekuatan iklan yang mempengaruhi minat beli konsumen ini dipengaruhi oleh bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario mempunyai kemampuan untuk memerintahkan kepada audience untuk membeli produk diiklankan dan bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario banyak dipuja konsumen. Para bintang iklan memang diharapkan memang memiliki kemampuan atau kekuatan untuk mampu mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian. Dimana kekuatan ini bisa terbangun dari kepopuleranya dan dalam hal berkomunikasi serta melakukan tindakan yang bisa mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian. Bintang iklan dari sepeda motor matic merek Honda Vario sendiri mempunyai kemampuan memerintahkan untuk melakukan pembelian dan dipuja konsumen. Faktor dipuja konsumen merupakan suatu kelebihan yang dimiliki bintang iklan yang tampaknya menjadi kekuatan bagi para bintang iklan untuk mempengaruhi konsumen sehingga menimbulkan minat beli terhadap sepeda motor matic merek Honda Vario. Hasil penelitian sama dengan hasil penelitian Sukmawati dan Suyono (2005) yang menyatakan bahwa kekautan berpengaruh terhadap minat beli.

KESIMPULAN

1.    Pandangan Iklan (visibility) berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Semarang, dengan didapat uji – t sebesar 2,027 dengan sig. 0,045 < α = 0,05. Hal ini berarti setiap ada pandangan yang lebih baik terhadap iklan sepeda motor matic merek Honda Vario akan mampu meningkatkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor matic merek Honda Vario.

2.  Kredibilitas Iklan(credibility) berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Semarang, dengan didapat uji – t sebesar 2,111 dengan sig. 0,037 < α = 0,05. Hal ini berarti setiap ada peningkatan kredibilitas bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario akan mampu meningkatkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor matic merek Honda Vario.

3.   Daya tarik Iklan (attraction) berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Semarang dengan didapat uji – t sebesar 2,021 dengan sig. 0,046 < α = 0,05. Hal ini berarti setiap ada peningkatan daya tarik bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario akan mampu meningkatkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor matic merek Honda Vario.

4.   Kekuatan Iklan (power) berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor matic merek Honda Vario di Semarang dengan didapat uji – t sebesar 2,341dengan sig. 0,021 < α = 0,05. Hal ini berarti setiap ada peningkatan kekuatan dari bintang iklan sepeda motor matic merek Honda Vario akan mampu meningkatkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor matic merek Honda Vario.